Hadiah Pernikahan yang Tak Terduga

Mira, seorang wanita cantik dan cerdas, baru saja menyelesaikan kuliahnya di salah satu universitas terkemuka di kota. Dia bertemu Ivan, lelaki tampan dan kaya raya, di acara perpisahan temannya. Mereka saling jatuh cinta, dan setelah beberapa bulan berpacaran, memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.

Dalam pernikahan adat yang mewah, Mira berasa seperti mendapatkan pangeran impiannya. Selama masa pacaran, Ivan sangat perhatian dan membantunya segala kebutuhan. Hanya satu yang sempat mengecewakan hati Mira, belum sempat mendengar Janji Suci, Ivan mencium bibirnya di depan altar pernikahan-pun mereka masih gadis dan jejaka.

Pernikahan mereka dihadiri oleh keluarga dan teman-teman dari kedua belah pihak. Semua kebahagiaan kini Mira rasakan hanyalah istana yang tinggal tersebut.

Namun begitu, setelah pernikahan mereka, Mira merasa ada yang berubah dari sikap Ivan. Lelaki yang dulu sangat perhatian, kini mulai cuek dan sibuk dengan kegiatan bisnisnya. Mira berusaha untuk tetap menjalani hari-hari dengan ikhlas, meskipun dia merasa kesepian.

Puncaknya, suatu hari Mira mendapati Ivan di rumah dengan seorang wanita lain. Rasa sakit hati Mira membuatnya terkapar hari-hari di sudut kamarnya. Dia pun memberanikan diri untuk menyapa Ivan soal wanita tersebut. Namun, Ivan tanpa rasa bersalah menjelaskan bahwa wanita itu adalah rekan bisnisnya yang baru saja mendapatkan perceraian. Mira pun harus menerima kenyataan tersebut sambil terus menangis.

Kehidupan rumah tangga Mira dan Ivan semakin hari semakin redup. Mira merasa ditinggalkan oleh suaminya yang lebih mementingkan bisnis. Keadaan yang dulu indah hanya tinggal kenangan. Berbagai upaya dilakukan Mira untuk menghidupkan kembali kebahagiaan pernikahan mereka, sayangnya tak satupun berhasil.

Pada momen ulang tahun pernikahan mereka yang ke tiga, Mira tak melihat ada kebahagiaan di mata Ivan, melainkan ekspresi murung.

Di antara hadiah yang diberikan oleh teman-teman di ulang tahun pernikahan tersebut, ada satu bingkisan kecil yang terisolasi di paling pinggir meja, Mira membuka bingkisan tersebut dan mendapati sebuah buku, berjudul “Wanita yang Salah Pilih Suami”. Mira terhenyak membaca judul buku itu, karena terasa menggambarkan kehidupan rumah tangganya sendiri.

Mira pun merenung, bahwa salah pilih suami bukanlah akhir dari segalanya. Dia pun membulatkan tekad untuk menjalani hidupnya dengan kebahagiaan dan mandiri, meskipun suaminya tak sebersinar dan sebaik semula.

Hari demi hari berlalu, Mira mulai bangkit dari kesedihan. Dia mencoba berbagai jenis pekerjaan dan akhirnya menemukan kepuasan dari mengajar anak-anak di sebuah sekolah dasar. Dari sinilah, Mira sadar bahwa bahagia itu harus datang dari diri sendiri dan keputusan yang diambilnya.

Sementara itu, Ivan pun sadar betapa besar kesalahan yang ia buat terhadap Mira. Dia pun memperbaiki sikapnya dan mulai mencoba menjalani pernikahan mereka seperti awal mula masa pacaran. Mereka belajar untuk lebih menghargai satu sama lain, dan kembali ke jalan bahagia dalam hidup meraka.

Di sudut kamarnya, Mira melihat buku hadiah pernikahan itu, bersedih tentang masa lalu tapi dengan penuh semangat menuju masa depan. Wanita ini telah belajar dari kesalahannya, dan bersyukur bahwa ia memiliki kekuatan untuk bangkit dan menemukan jalan kebahagiaan.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *