Bagaimana kabar sobat blogger Jombang hari ini? The Jombang Taste kembali menginspirasi hari Anda melalui kata-kata bijak Bahasa Jawa. Pernah Anda merasa GR alias gede rasa atau baper terhadap seseorang yang akan memberikan harapan bagus kepada Anda. Sebaiknya Anda tetap tenang dan jangan terlalu berperasaan berlebihan. Hal itu selaras dengan nasehat Bahasa Jawa yang berbunyi ojo kegedhen rumongso. Arti kalimat bijak Bahasa Jawa ini adalah agar Anda tidak berharap lebih terhadap orang lain.
Ada perumpamaan yang menarik terkait dengan nasehat bijak Bahasa Jawa ini. Jika yang kita bisa adalah merakit motor maka jangan berkata kau bisa merakit pesawat. Dan jika kau lilin maka jangan berkata bahwa kau akan menerangi dunia. Maksud dari paragraf pertama ini adalah menjelaskan falsafah ojo kegedhen rumongso ini. Inilah petuah bagus yang bisa memberikan Anda petunjuk agar tidak berharap melebihi kemampuan diri.
Kita harus pintar-pintar mengukur kemampuan kita, jika bensin yang kita punya hanya cukup berjalan 10 kilometer maka jangan berkata bahwa bensinmu cukup untuk berjalan 20 kilometer. Itu namanya besar kapak dari pada tiang. Kondisi demikain menyebabkan keadaan tidak balance (seimbang). Hidup ini jangan terlalu memaksakan diri karena pada akhimya engkaulah yang akan menderita bila tak mampu menahannya.
Mungkin Anda pernah mengalami suatu kejadian mengecewakan akibat bergantung kepada manusia terlalu banyak. Hindari mengharapkan bantuan dari manusia lain, sekalipun ia merupakan kawan dekat yang bisa Anda harapkan membantu. Berjuanglah dengan tenaga dan tangan Anda sendiri serta selalu berpasrah kepada Tuhan mengenai hasilnya. Bila Anda terlalu bergantung pada bantuan orang lain maka Anda akan kecewa saat dia tidak bisa membantu Anda lebih banyak di masa depan.
Semoga artikel nasehat bijak Bahasa Jawa ini bisa memberi inspirasi bagi Anda. Nantikan terus artikel motivasi diri dari kehidupan masyarakat Jawa hanya di blog The Jombang Taste!
Daftar Pustaka:
Sudjono. 2013. Nguri-uri Pitutur Luhur Falsafah Adi Luhung. CV. Karya Mandiri Sentosa: Ngawi
Tinggalkan Balasan