Keluarga besar pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, dan penjaga sekolah Sekolah Dasar (SD) Kecamatan Mojowarno mengadakan acara halal bihalal pada hari ini Sabtu, 15 Juni 2019. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Mojojejer Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang. Mereka hadir di balai desa tersebut secara berangsur-angsur. Kesan ceria dan ramah terpancar pada setiap wajah tamu undangan.
Panitia pelaksana kegiatan halal bihalal ini adalah guru-guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Islam (PAI) Kecamatan Mojowarno. Mereka bekerja sama dalam merencanakan dan melaksanakan acara halal bihalal sejak 2 bulan yang lalu sejak 2 bulan yang lalu bulan yang lalu. Acara halal bihalal keluarga besar Sekolah Dasar Kecamatan Mojowarno hari ini dihadiri sekitar 200 orang peserta. Para tamu undangan bukan hanya guru guru muslim, tetapi juga guru-guru non muslim.
Pra acara halal bihalal diramaikan oleh penampilan seni grup sholawat banjari Mojojejer sejak pukul 08.30 WIB. Mereka memainkan beberapa lagu sholawat dengan iringan alat musik pukul. Dua orang vokalis sholawat Seribu Rebana tampil dan menyanyikan lagu-lagu shalawat. Mereka adalah Ustadz kembar, Abdul Hakim dan Abdul Hakam, dari grup sholawat Desa Mojojejer. Suara keduanya mampu menghibur tamu undangan menunggu acara ini dimulai.
Acara halal bihalal dimulai pukul 09.13 WIB. Pembawa acara membuka acara dengan membaca surat Al-Fatihah. Ustadz kembar, Abdul Hakam dan Abdul Hakim selanjutnya mengisi acara dengan tilawah. Alunan suara mereka mampu menyejukkan para tamu undangan yang memenuhi Aula Kantor Desa Mojojejer pagi ini. Suara khas keduanya keduanya sangat identik dengan grup sholawat Seribu Rebana. Kedua guru mata pelajaran muatan lokal keagamaan Islam itu menjadi salah satu ikon pendidikan di Kecamatan Mojowarno Kabupaten Jombang.
Halal bihalal dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama dari ketua panitia pelaksana. Beliau mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tamu undangan di acara halal bihalal hari ini. Meskipun tingkat kehadiran tamu undangan hanya sekitar 50% namun hal ini tidak mengurangi kerukunan dan semangat persatuan diantara guru-guru SD di Kecamatan Mojowarno.
Sambutan kedua dilakukan oleh Korwilker Pendidikan Kecamatan Mojowarno, Drs. Sucipto, M.M. Beliau berujar pentingnya keteladanan bagi setiap guru dalam mengajar peserta didik di sekolah dan dalam kehidupan sehari-hari.
“Mari kita sukseskan K13 dalam mengembangkan 4 dimensi pendidikan, yaitu agama, sosial, pengetahuan, dan keterampilan,” ujar pria yang berdomisili di Ngoro Jombang ini.
“Sikap ada dua, sikap agama dan sikap sosial. Guru harus bisa memberi contoh perilaku terpuji kepada peserta didik,” tambahnya.
Sambutan ketiga dari perwakilan Camat Mojowarno. Beliau menyampaikan informasi bahwa besok Senin akan dimulai pendaftaran siswa baru SMP. Mohon anak-anak diarahkan untuk mengikuti pendaftaran ke SMP Negeri dengan pengawalan bapak ibu guru.
Acara inti kegiatan halal bihalal guru-guru SD Kecamatan mojowarno hari ini adalah tausiyah dari Ustadz Zudi Sarwojati. Pembicara asal Mojokerto ini tampil nyentrik dengan memakai blangkon dan baju gamis panjang. Para tamu undangan dibuat penasaran sejak kemunculannya di atas panggung sehingga ingin mendengarkan ceramahnya hingga selesai.
“Saya berpenampilan seperti ini bukan tanpa alasan. Para santri Sunan Kalijogo jaman dulu memakai blangkon dan baju surjan khas jawa. Semua atribut pakaian ini memiliki makna filosofi tersendiri,” demikian disampaikan oleh Ustad Zudi Sarwojati di awal ceramahnya.
Selanjutnya pria yang memiliki gaya bicara lugas ini membahas pentingnya kerukunan dalam keragaman budaya yang ada di masyarakat, khususnya bagi para guru yang mengajar di lingkungan sekolah dasar Kecamatan Mojowarno. Meskipun guru-guru mungkin memiliki agama yang berbeda-beda dan pandangan hidup yang berbeda juga, namun hal itu tidak mengurangi semangat para guru untuk memberikan keteladanan hidup bagi siswa.
“Kita harus mencontoh perilaku Nabi Muhammad yang konsisten memberi makan seorang pengemis buta yang beragama Yahudi. Meskipun setiap hari namanya dimaki oleh pengemis buta itu, namun Nabi Muhammad tetap setia memberi makan pengemis itu hingga akhir hayatnya,” ujar Ustadz Zudi Sarwojati.
Acara halal bihalal keluarga besar Sekolah Dasar Kecamatan Mojowarno berakhir pada pukul 11.30 WIB. Para tamu undangan saling bersalaman dengan tamu yang lain sebagai bentuk salam perpisahan. Para tamu undangan berangsur-angsur meninggalkan kantor desa Mojojejer dan kembali ke sekolah masing-masing.
Acara halal bihalal kali ini berlangsung dalam suasana yang meriah dan cukup hangat. Setiap tamu undangan saling menyapa tamu yang lain seolah-olah mereka melepas rindu setelah libur sekolah selama dua minggu. Semoga kegiatan halal bihalal kali ini membawa manfaat bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Tinggalkan Balasan