Salah satu event penting di bulan Ramadhan telah terlaksana hari ini, Sabtu 26 Mei 2018. Saya dan 45 orang santri TPQ Al-Mujahiddin mengikuti buka puasa bersama atau bukber. Acara bukber dilaksanakan di Gedung TPQ Al-Mujahiddin Guwo dari jam setengah lima sore. Saya mulai menyiapkan ruangan dan perlengkapan pada pukul empat sore. Kali ini saya melakukan semua itu sendirian tanpa bantuan ustadz-ustadz lain. It’s oke. Saya sudah terbiasa bergerak sendiri selama setahun terakhir ini di TPQ. Kendati pendidikan TPQ dianggap penting semua warga, nyatanya itu cuma sekedar konsep di atas kertas yang belum mampu terlaksana. Rendahnya perhatian orang tua kepada pendidikan agama anak-anaknya perlu disiasati oleh para guru mengaji.
Karena bukber ini menjadi ‘konser tunggal Agus Siswoyo, maka saya bisa mengelola acara secara fleksibel. Anak-anak membaca hafalan asmaul husna di bagian pra acara. Buka puasa bersama para santri TPQ Al-Mujahiddin saya awali dengan mendongeng. Dongeng Islami adalah salah satu teknik bercerita yang sering saya gunakan sebagai media berdakwah. Pada cerita Islami kali ini saya mengambil karakter Lala, lebah solihah. Dongeng Islami ini memiliki pesan moral agar setiap anak hati-hati dalam berteman. Tidak semua perilaku teman bisa ditiru. Ambillah sisi baik karakter temanmu seperti halnya lebah yang hanya mau menghisap madu. Anak-anak usia bawah lima tahun bertanya dengan antusias. Saya sempat kewalahan mengatur kelas karena mereka umumnya hiperaktif.
Setelah mendongeng, saya menyajikan materi astronomi untuk menjawab pertanyaan ‘seberapa besar bentuk Allah SWT?’. Awalnya saya kesulitan mencari materi ceramah Ramadhan yang bisa diikuti oleh audiens dari usia 4 tahun sampai 12 tahun. Akhirnya saya memilih sebuah video mengenai perbandingan ukuran bumi dengan planet-planet lain di dalam tata surya. Video ini menyajikan pendekatan sains dalam menjawab pertanyaan seberapa besar wujud Allah. Jika planet-planet dan bintang-bintang saja berukuran super besar maka bisa dipastikan Sang Pencipta itu Maha Besar di atas segala makhluk ciptaan-Nya. Alhamdulillah, anak-anak cukup tertarik video ini. Mereka memandang slide proyektor hampir tidak berkedip.
Bedug maghrib ditabuh oleh Mbah Kadiyan sebelum pukul setengah enam. Para santri pun bergegas membatalkan puasa mereka dengan cara minum seteguk air. Mereka lantas mengambil air wudhu, sholat maghrib berjamaah, dan melanjutkan makan bersama. Acara bukber selesai pada pukul 18.15 WIB. Para santri pulang ke rumah dan saya membereskan ruangan kelas TPQ. Acara hari ini lumayan sukses. Meski saya menggelar acara sendirian tidak ada masalah. Kini para santri memasuki libur panjang. Mereka akan hadir kembali di kelas TPQ pada 2 Juli 2018 mendatang. Sampai jumpa di kelas mengaji bersama Ustadz Agus! Semoga anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan menyenangkan.
Tinggalkan Balasan