Inspirasi Buka Puasa Bersama Anak Yatim Sengon Jombang Tahun 2017
Inspirasi Buka Puasa Bersama Anak Yatim Sengon Jombang Tahun 2017

Selamat merayakan Idul Fitri 1438 Hijriyah. Hari kemenangan umat Islam telah tiba. Setelah tadi malam kita disibukkan dengan hingar-bingar takbir keliling kampung, hari ini kita bisa bersenang-senang bersama keluarga. Diawali dengan Sholat Id di masjid, lalu dilanjut dengan kenduri besar di halaman masjid. Acara berikutnya adalah salam-gampil atau acara silaturahmi antar warga. Seperti halnya masyarakat muslim di Indonesia lainnya, warga Guwo pun melaksanakan tradisi unik ini. Jalan-jalan di kampung pun disesaki manusia yang ingin bertandang ke rumah saudara dan tetangga.

Sayangnya, budaya mengunjungi kerabat makin pudar di kalangan anak-anak beberapa tahun ini. Semakin lama semakin jarang terlihat silaturahmi antar warga. Oleh karena itu, sejak awal puasa lalu saya menyampaikan tugas silaturahmi kepada murid-murid SDN Latsari. Tugas tersebut merupakan bagian dari mata pelajaran Muatan Lokal Keagamaan. Setiap anak saya berikan selembar nama guru-guru di Dusun Guwo dan setiap murid harus berkunjung ke rumah guru tersebut. Bukti kunjungan berupa tanda tangan guru yang bersangkutan.

Terdapat 25 orang guru di Dusun Guwo, baik guru di sekolah formal maupun guru mengaji di TPQ. Anak-anak terlihat senang mengikuti silaturahmi ini. Mereka berangkat bersama-sama. Satu kelompok anak biasanya terdiri dari 5 sampai 10 anak. Canda tawa mengiringi perjalanan silaturahmi mereka. Sesekali mereka mencicipi hidangan kue lebaran. Ahh, senangnya. Ingatan saya melayang pada kenangan masa kecil ketika saya mendapat tugas serupa dari Guru Agama di SD. Saya pun ingin menularkan tradisi silaturahmi kepada anak-anak di tengah gempuran lingkungan yang makin tidak baik.

Tidak semua anak mampu menjalankan kebiasaan baik berkunjung ke rumah tetangga di hari Lebaran. Kemajuan teknologi memungkinkan anak untuk minta maaf kepada gurunya melalui pesan singkat SMS maupun WhatsApp. Saya tidak menghendaki hal itu terjadi pada siswa yang saya ajar. Tugas silaturahmi untuk mata pelajaran Muatan Lokal Keagamaan diharapkan mampu merekatkan hubungan persaudaraan antar muslim di desa. Saya mengapresiasi setiap kebaikan yang dilakukan oleh murid-murid, entah sekecil apapun.