Tumbuhkan Motivasi Hidup Anak Lewat Pohon Cita-cita

Anak-anak adalah makhluk visualis sejati. Sebagian besar cara belajar mereka dilakukan dengan cara melihat dan meniru perbuatan orang lain. Bukan hanya itu, sisi visualis anak-anak sangat kuat dalam membentuk karakter perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Berpijak pada opini tersebut, penulis mencoba membangkitkan kembali motivasi belajar anak-anak Dusun Guwo dengan cara membuat pohon cita-cita. Ide membuat pohon cita-cita berawal dari tergabungnya penulis dalam grup whatsapp Sister School yang menyajikan kreasi Pohon Harapan Orang Tua. Siapa sangka dari percakapan para anggota WAG tersebut membuahkan ide pohon cita-cita.

Penulis mengajak beberapa anak Sanggar Genius menggunting kertas warna-warni pada kemarin Minggu pagi. Penulis tidak menjelaskan mau dijadikan apa kertas tersebut. Penulis hanya meminta mereka membuat pola daun dan bunga dalam berbagai ukuran. Selanjutnya, mereka menggunting satu per satu pola tersebut. Minggu sore anak-anak Sanggar Genius kembali berkumpul di ruang kelas TPQ Al Mujahiddin. Mereka mulai menulis daun dan bunga yang telah digunting dengan tulisan cita-cita. Misal: Ustadzah Egy, Dokter Isna, Mayjend Yazid Aniam, dan lain-lain.

Tulisan telah selesai dibuat dan siap ditempel. Anak-anak sangat antusias menempel ke lembar kertas yang penulis lekatkan ke dinding. Kegiatan ini penulis lanjutkan kembali pada tadi Senin sore bersama santriwan dan santriwati TPQ Al Mujahiddin. Ruang kelas tersebut digunakan secara bersama-sama oleh peserta didik sanggar genius dan santru TPQ. Penting bagi mereka untuk saling berbagi fasilitas dengan rukun. Selain itu, dengan adanya pohon cita-cita yang mereka lihat setiap hari maka mereka akan selalu mengingat dalam pikiran untuk terus memperjuangkannya. Cara ini tergolong sangat sederhana namun terbukti efektif dalam banyak kasus. Cita-cita harus divisualisasikan agar mendekati nyata dan bisa menjadi kenyataan.

Pohon cita-cita ini mungkin tak lebih hanya sebuah kertas usang. Cita-cita yang ditulis pun bisa jadi berubah-ubah seiring dengan pergantian waktu. Never mind. Lebih baik merencanakan langkah strategis daripada membiarkan diri terbawa arus kehidupan. Perlahan namun pasti, penulis mulai membenahi sistem pembelajaran di kelas TPQ. Berkurangnya jumlah pengajar TPQ memaksa penulis untuk meneras otak lebih keras agar bisa memberikan sebaik-baik pendidikan kepada para santri, termasuk juga para peserta didik sanggar genius. Semoga langkah kecil ini bisa memantik mereka lebih bersemangat dalam belajar. Aamin.


Comments

13 tanggapan untuk “Tumbuhkan Motivasi Hidup Anak Lewat Pohon Cita-cita”

  1. Mas Agus kreatif! Murid-muridnya pasti betah diajar.

  2. Guru penuh inisiatif, murid jadi atraktif. Good job mas.

  3. Carane apik cak. Mugo peno tabah ngramut anak anak yatim.

  4. kegiatannya bagus mas. semoga selalu sehat dan bisa memotivasi yang lain.

  5. Avatar Permadi
    Permadi

    Sehat selalu anak yatimku. Engkau adalah cahaya dunia.

  6. Seisi dunia mendoakanmu nak. Begitu pun, doamu mampu mengetuk pintu langit.

  7. Avatar John Marotte
    John Marotte

    Kegiatan pembelajaran yg menyenangkan harus selalu digaungkan. Setiap hari anak-anak butuh kreasi yg menggembirakan.

  8. Avatar Debby
    Debby

    Kereeen…
    Aku suka setiap guru cerdas dan inovatif.

  9. Avatar New Heaven
    New Heaven

    Aku suka kreatifitas mas Agus.

  10. Avatar Restu
    Restu

    Aku suka semangat yg dipancarkan mas Agus dlm mendidik murid.

  11. […] dalam menggapai ridho Tuhan. Jika Anda memiliki sebuah cita-cita mulia, terlebih lagi bila cita-cita mulia itu melibatkan masyarakat umum, sudah dipastikan Anda harus menanggung sejumlah besar pengorbanan […]

  12. Avatar Mompy Hard Man
    Mompy Hard Man

    Anak kecil harus selalu disemangati agar hidupnya senang dan bahagia.

  13. Avatar Pak Handaka
    Pak Handaka

    Kerreeen bangetzzzx pak…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *