Tradisi Tedhak Siten

Tedhak Siten adalah tradisi unik yang berasal dari masyarakat Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Indonesia. Tedhak Siten memiliki arti “menapak tanah” dan merupakan tradisi upacara yang bertujuan untuk merayakan langkah pertama seorang anak (biasanya berusia antara 7 hingga 10 bulan) yang mulai berjalan di atas tanah dengan kedua kakinya. Tradisi ini juga melambangkan bahwa anak telah tumbuh dan siap untuk menghadapi dunia.

Upacara ini biasanya bertempat di rumah keluarga dan hanya dihadiri oleh keluarga dekat dan tetangga. Tradisi Tedhak Siten melibatkan beberapa elemen, seperti:

  1. Preparasi: Mempersiapkan bahan dan perlengkapan upacara, seperti baju adat, nasi tumpeng, kain batik, telur ayam, dan lainnya.
  2. Keluarga berkumpul: Keluarga besar dan terdekat berkumpul untuk melaksanakan upacara di halaman rumah.
  3. Tumpeng: Nasi tumpeng sebagai simbol kemakmuran dan kesuburan dipersiapkan sebagai hidangan untuk para hadirin.
  4. Memandikan anak: Anak yang akan mengikuti Tradisi Tedhak Siten dimandikan oleh orang tua atau kerabat dekatnya.
  5. Prosesi Tedhak Siten: Anak dipakaikan baju adat, merangkai langkah pertamanya di atas selembar kain dengan telur ayam di bawah kakinya. Telur tersebut diinjak atau dipecahkan oleh anak sebagai simbol bahwa ia akan menginjak bumi dengan lembut, dan menginjak rezeki tanpa merusak apa pun.
  6. Doa bersama: Setelah upacara selesai, keluarga dan kerabat berkumpul untuk mendoakan anak agar tumbuh dengan baik, sehat, dan sukses.
  7. Pesta: Setelah upacara, keluarga dan tetangga diundang untuk makan bersama dan merayakan acara sebagai tanda terima kasih dan kebahagiaan.

Tradisi Tedhak Siten merupakan salah satu cara masyarakat Jawa untuk menyambut dan merayakan perkembangan seorang anak. Selain itu, tradisi ini juga mempererat tali silaturahmi dan kerukunan antar tetangga dan keluarga.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *