Hari ini masih membahas bimbingan konseling siswa? Mungkin Anda merasa judul artikel ini tidak penting. Simpan dulu pendapat Anda. Silakan amati kondisi lingkungan sekitar Anda. Apakah masih ada pelajar yang hobi membolos sekolah? Berapa banyak siswa yang terlibat aksi tawuran antar pelajar? Seberapa sering pelajar tercyduk sedang merokok di warung kopi? Jika beberapa fenomena di atas tidak Anda jumpai, selamat! Namun sepertinya mustahil kita menemukan nol kenakalan remaja saat ini. Artinya, sepanjang masih ada perilaku pelanggaran aturan oleh pelajar, selama itu pula peran bimbingan dan konseling diperlukan untuk siswa.
Menurut Profesor Dr. Achmad Juntikan Nurihsan (2006) pelayanan bimbingan dan konseling perlu diselenggarakan di sekolah dasar (SD) agar pribadi dan segenap potensi yang dimiliki siswa dapat berkembang secara optimal. Layanan bimbingan di SD perlu disesuaikan dengan berbagai kekhususan pendidikan di sekolah dasar, terutama yang menyangkut karakteristik peserta didik, tujuan pendidikan, dan kemampuan pelaksananya yaitu guru kelas.
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah dasar mengacu pada perkembangan siswa sekolah dasar yang tengah beradaptasi dengan lingkungan yang lebih luas. Peserta didik mulai belajar bersosialisasi dengan mengenal berbagai aturan, nilai dan norma-norma. Para siswa harus dijelaskan apa saja tindakan yang boleh mereka lakukan di sekolah dan perbuatan apa saja yang tidak diperbolehkan. Materi bimbingan dan konseling di sekolah dasar termuat ke dalam empat bidang bimbingan, yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karier.
Dalam bimbingan pribadi murid sekolah dasar, pelayanan bimbingan dan konseling berperan membantu siswa sekolah dasar menemukan dan memahami serta mengembangkan pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, aktif, dan kreatif serta sehat jasmani dan rohani. Organisasi Gerakan Pramuka adalah wadah yang tepat untuk pembentukan beberap karakter unggul di atas. Selain gerakan pramuka, anak-anak juga perlu diarahkan untuk mengikuti organisasi remaja di bidang agama, misalnya Remaja Masjid atau Remas.
Selanjutnya dalam bidang bimbingan sosial, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa SD dalam proses sosialisasi untuk mengenal serta berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan rasa tanggung jawab. Siswa perlu diajak melaksanakan bakti sosial dengan target masyarakat sekitar lokasi sekolah. Hal ini bertujuan menumbuhkan empati di kalangan siswa kepada orang lain.
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan konseling membantu siswa sekolah dasar mengembangkan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi. Salah satu bentuk bimbingan yang dilakukan sejak dini adalah melatih keterampilan beribadah secara baik dan benar kepada anak-anak. Hal ini telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang dengan pelaksanaan Mata Pelajaran Muatan Lokal Keagamaan selama tiga tahun terakhir. Dampak dari pelaksanaan mata pelajaran ini bisa dirasakan saat ini dengan berkurangnya tingkat kenakalan siswa di sekolah.
Kemudian dalam bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling membuat siswa SD mengenali dan mulai menyadarkan diri untuk memikirkan karier mereka masa depan. Guru kelas berperan vital dalam melakukan brainstorming kepada siswa. Siswa harus diajak berpikir terkait cita-cita mereka, rencana hidup mereka, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masa depan mereka. Hal ini harus dilakukan secara rutin pada siswa sekolah dasar kelas4, 5 dan 6. Mungkin jawaban mereka tidak selalu sama, tapi itulah proses berpikir anak. Mereka selalu mencari titik kesesuaian minat diri dalam memilih suatu pekerjaan. Semoga artikel ini bisa meningkatkan kewaspadaan Anda saat mendidik anak. Selamat membimbing peserta didik!
Tinggalkan Balasan