Rekomendasi Kuliner Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Jawa Timur yang Wajib Dicoba

Jawa Timur bukan hanya kaya akan keindahan alam dan budaya, tapi juga surganya kuliner tradisional yang menggugah selera. Beberapa hidangan khas dari provinsi ini bahkan telah diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ini dia rekomendasi kuliner dari WBTbI Jawa Timur yang wajib banget dicoba! Dari Lontong Balap Surabaya yang legendaris, Rawon Nguling yang kuahnya unik, Nasi Krawu Gresik yang lengkap, Ayam Lodho Trenggalek/Tulungagung yang pedas gurih, sampai Pecel Madiun yang segar!

Semua punya cerita dan cita rasa khas masing-masing. Cocok banget buat yang pengen makan sambil ngerasain budaya lokal.

Kuliner-kuliner ini bukan hanya lezat, tapi juga membawa nilai sejarah dan tradisi yang dalam. Mereka menjadi bagian dari identitas masyarakat Jawa Timur, sering disajikan dalam acara adat, selamatan, atau sehari-hari sebagai makanan pokok. Pengakuan sebagai WBTbI menegaskan pentingnya pelestarian resep turun-temurun ini di tengah arus modernisasi.

1. Lontong Balap Surabaya: Legenda Kuliner Kota Pahlawan

Lontong Balap adalah ikon kuliner Surabaya yang telah melegenda sejak awal abad ke-20. Nama “balap” berasal dari kebiasaan para penjual yang dulu berlomba-lomba (balapan) mendorong gerobak atau memikul kemaron (wadah tanah liat berat) untuk sampai ke pasar lebih dulu, seperti di Pasar Wonokromo.

Hidangan ini terdiri dari irisan lontong, tauge rebus, tahu goreng, lentho (perkedel kacang tolo), disiram kuah kaldu bening gurih, dan ditambah sambal petis hitam yang khas. Bawang goreng dan kerupuk melengkapi sensasi renyahnya. Rasa gurih manis dari petis berpadu sempurna dengan tekstur lontong yang kenyal.

Meski belum resmi masuk WBTbI nasional, Lontong Balap sering dikaitkan dengan warisan kuliner Jatim karena sejarahnya yang panjang. Tempat legendaris seperti Lontong Balap Pak Gendut atau di kawasan Kranggan wajib dikunjungi. Satu porsi biasanya Rp 15.000–25.000, cocok untuk sarapan atau camilan sore.

2. Rawon Nguling: Kuah Hitam Pe kat yang Menggoda dari Probolinggo

Rawon Nguling adalah varian rawon khas Probolinggo yang telah ditetapkan sebagai WBTbI pada 2018. Berasal dari Desa Nguling (sekitar perbatasan Pasuruan-Probolinggo), hidangan ini populer sejak 1940-an dan menjadi favorit para presiden saat melintas jalur pantura.

Kuah hitam pekat dari kluwek (buah keluak) memberikan rasa pahit manis unik, dipadukan daging sapi empuk, tauge pendek, telur asin, dan sambal. Perbedaannya dengan rawon biasa: lebih kental, rempah lebih kuat, dan sering pakai empal goreng. Rumah makan Rawon Nguling asli di Tongas, Probolinggo, selalu ramai—bahkan jadi pit stop wajib wisatawan ke Bromo.

Sejarahnya dimulai dari warung sederhana tahun 1942, kini jadi legenda. Harga sekitar Rp 30.000–50.000 per porsi, worth it untuk rasa autentiknya!

3. Nasi Krawu Gresik: Sarapan Nelayan yang Mengenyangkan

Nasi Krawu (atau Sego Krawu) dari Gresik ditetapkan WBTbI pada 2022. Hidangan ini populer sebagai bekal nelayan melaut karena tahan lama dan bergizi.

Nasi pulen dibungkus daun pisang, disajikan dengan suwiran daging sapi goreng, jeroan, serundeng kelapa warna-warni, sambal terasi pedas, dan lalapan. Yang legendaris: Nasi Krawu Buk Tiban, berdiri sejak 1979 oleh pedagang asal Madura. Kini punya cabang, termasuk di Surabaya.

Rasa gurih manis dari serundeng berpadu pedas sambal bikin nagih. Cocok sarapan, harga Rp 20.000–30.000. Buk Tiban buka 24 jam di beberapa cabang!

4. Ayam Lodho: Pedas Gurih dari Trenggalek-Tulungagung

Ayam Lodho (atau Lodho Ayam) dari Trenggalek/Tulungagung jadi WBTbI sejak 2016. “Lodho” berarti empuk lepas dari tulang, karena ayam kampung dibakar dulu lalu direbus santan kental.

Varian Tulungagung lebih pedas smokey (ayam dibakar gosong), Trenggalek lebih lembut rempah. Kuah santan cabai rawit utuh bikin sensasi pedas gurih. Sajikan dengan nasi gurih dan urap.

Sering jadi hidangan selamatan. Tempat top: Ayam Lodho Pak Yusuf (cabang banyak). Harga Rp 100.000 untuk paket keluarga.

5. Pecel Madiun: Segar Sehat dengan Sambal Kacang Legendaris

Pecel Madiun ditetapkan WBTbI 2022, ikon “Kota Pecel”. Berasal sejak era kerajaan, populer abad ke-20.

Sayuran rebus (bayam, kacang panjang, tauge, kenikir, lamtoro) disiram sambal kacang pedas manis daun jeruk. Sajikan pincuk daun pisang, tambah peyek, rempeyek, empal.

Kuliner-kuliner ini bukan hanya makanan, tapi cerita budaya Jawa Timur yang hidup. Saat mencoba, rasakan bagaimana resep leluhur bertahan hingga kini. Jangan lupa kunjungi tempat aslinya untuk pengalaman autentik. Selamat menjelajah rasa Nusantara. selamat mencoba!

Tinggalkan komentar