Cerita Rakyat Jawa Barat Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi
Cerita Rakyat Jawa Barat Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Abang-abang gendera Landa, ana sing ijo kok milih putih. Bujang maneh ora ngluyura, sing wis duwe bojo ora tau mulih.

Bagaimana kabar kawan blogger Jombang di bulan Agustus yang penuh semangat ini? The Jombang Taste kembali hadir di hadapan Anda melalui artikel peribahasa dalam Bahasa Jawa. Jika membicarakan seni sastra Jawa, Anda akan menemukan banyak sekali paribasan, bebasan, lan saloka yang berisi petuah kehidupan. Kali ini The Jombang Taste akan mengulas sekilas kata-kata mutiara dalam Bahasa Jawa yang banyak digunakan sebagai kiasan dalam pergaulan pria dan wanita masa kini.

Abang-abang gendera Landa, ana sing ijo kok milih putih. Bujang maneh ora ngluyura, sing wis duwe bojo ora tau mulih. Kalimat tersebut kurang lebih berarti: merah warna bendera Belanda, kalau ada yang hijau mengapa memilih putih, bagaiman perjaka tidak keluyuran, bahkan yang sudah memiliki isteri pun tidak pernah pulang. Paribasan ini mampu menggambarkan realitas kehidupan masyarakat bahwa saat ini sering terjadi perilaku perselingkuhan antara pria dan wanita yang bukan pasangan resmi.

Nasehat bijak dalam Bahasa Jawa ini memotret betapa susahnya mendidik remaja saat ini saat keteladanan dan contoh perbuatan baik hampir telah musnah. Para orang tua yang diharapkan mampu menjadi tokoh panutan malah terjebak dalam hubungan gelap dengan pria atau wanita lain yang bukan pasangan sah dalam pernikahannya. Selanjutnya, para remaja pun seolah melihat hal itu sebagai pembiaran dan pelegalan atas sikap mereka yang mencontoh pergaulan bebas tanpa ikatan pernikahan.

Kalimat inspiratif abang-abang gendera landa, ana sing ijo kok milih putih, bujang maneh ora ngluyura, sing wis duwe bojo ora tau mulih biasanya diikuti oleh sahutan kalimat peribahasa yang lain. Abang-abang ora legi, tiwas kebimbang ora dadi. Pepatah ini menggambarkan bahwa banyak pria atau wanita yang jatuh hati pada wanita atau pria lain yang bukan pasangannya namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Patah hati dan kecewa adalah hal yang wajar terjadi dalam kegagalan urusan asmara.

Demikian ulasan singkat kata-kata bijak dalam bahasa Jawa bersama The Jombang Taste. Anda dapat berkontribusi dalam menterjemahkan parikan Bahasa Jawa ini melalui komentar pada kolom di bawah ini. Semoga ulasan singkat ini bisa menambah wawasan Anda dalam menggali kekayaan budaya Nusantara dan kearifan lokal yang ada di tempat tinggal Anda.