Ride with the sun by Roger Duvoisin - a doodle art for the Asian folk tale
Ride with the sun by Roger Duvoisin – a doodle art for the Asian folk tale

Apa kabar sobat blogger Jombang? The Jombang Taste hadir lagi melalui review salah satu buku istimewa yang memuat kumpulan dongeng dan cerita rakyat dari berbagai penjuru dunia. Buku tersebut berjudul Ikut Sang Surya Keliling Dunia. Inilah salah satu buku kumpulan cerita rakyat menarik yang patut Anda baca untuk teman mendongeng kepada putra-putri di rumah. Sebagaimana kita tahu, mendongeng adalah aktifitas pendidikan yang menyenangkan dan bisa dilakukan dimana saja, baik di sekolah, di rumah, maupun tempat-tempat pertemuan keluarga lainnya.

Buku kumpulan cerita rakyat ini merupakan kumpulan dongeng dan cerita rakyat yang terbagi menjadi tiga jilid. Buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia Jilid I berisi cerita rakyat dari Pasifik, Australia, Asia dan Afrika. Kemudian, buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia Jilid II berisi cerita rakyat dari Eropa. Selanjutnya, buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia Jilid III berisi cerita rakyat dari Benua Amerika. Kumpulan cerita rakyat dari berbagai belahan dunia ini dikemas dan disajikan dalam bahasa yang menarik.

Buku dongeng anak Ikut Sang Surya Keliling Dunia memiliki judul asli Ride With The Sun. Buku kumpulan dongeng rakyat ini disusun oleh U.N. Women’s Guild dan Harold Courlander. Jadi, buku ini merupakan hasil kerjasama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan puluhan negara anggotanya. Gambar-gambar menarik dalam buku dongeng ini merupakan karya Roger Duvoisin. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1955 oleh McGraw-Hill Book Company. Buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia edisi Bahasa Indonesia disadur oleh Hilman Madewa dan diterbitkan oleh CV. Yasaguna pada tahun 1984.

Kontribusi Organisasi Wanita PBB

Buku ini disusun oleh Ikatan Wanita Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations Women’s Guild), suatu organisasi yang berdiri sendiri dan mempunyai hubungan dengan Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa atau dengan perwakilan-penvakilan nasional dari negara-negara yang bersangkutan. Ikatan ini didirikan pada tahun 1948 dan mempunyai anggota-anggota yang berasal dari sejumlah besar negara dan dari semua benua di dunia ini.

Selain mempunyai azas memupuk rasa persaudaraan di antara bangsa-bangsa yang berbeda-beda, organisasi ini juga senantiasa memberikan bantuan kepada kegiatan-kegiatan sosial di mana saja di dunia. Terdorong pertama-tama oleh hasrat untuk memperingan kesengsaraan yang menimpa dunia kanak-kanak, anggota-anggota kelompok ini telah berhasil mengumpulkan ribuan potong kain baju dan mengatur penyalurannya.

Mereka telah mempelopori pendirian sekolah-sekolah dan rumah-rumah piatu, dan di mana terjadi bencana alam, seperti banjir atau badai-taufan, organisasi ini senantiasa spontan memberi bantuan berupa pakaian, bahan-bahan makanan, dan dan lain-lain. Anggota Ikatan ini telah memberikan bantuan kepada UNICEE dan UNESCO dalam gerakan-gerakan pengumpulan dana guna meringankan kesengsaraan di berbagai daerah. Segala keuntungan yang didapat sebagai hasil dari penjualan buku ini dipergunakan untuk kegiatan kemanusiaan.

Daftar Kumpulan Cerita Rakyat Asia

Buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia jilid pertama berisi dongeng-dongeng rakyat dari kawasan Pasifik, Asia Timur dan Selatan, Asia dan Afrika. Daftar nama dongeng rakyat dalam buku ini berjudul: Dongeng Maui Si Pembawa Api (Selandia Baru), Dongeng Uncang Bisa Biawak (Australia), Fabel Penyu dan Kera Membagi Pohon Pisang (Filiphina), dan Dongeng Sang Kancil (Indonesia). Bagian pertama kumpulan dongeng dalam buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia ini masih berkisar tentang negara-negara di kawasan tropis, termasuk Indonesia.

Bagian kedua kumpulan cerita-cerita rakyat Asia bergeser ke kawasan sub-tropis. Kalau pada bagian pertama masih didominasi cerita penduduk petani, maka bagian kedua cerita rakyat dalam buku ini lebih bervariasi. Kumpulan cerita rakyat dari Asia Timur Dan Selatan masing-masing berjudul Dongeng Asal-usul Burung Beo Mengulang Kata-kata Manusia (Thailand), Dongeng Padri dan Pohon Pir (China), Dongeng Empat Orang Pemuda (Myanmar), Dongeng Tukang Pot Yang Gagah Berani (India), dan Dongeng Empat Teka-Teki (Pakistan).

Selanjutnya, kawasan Asia Dan Afrika Bagian Timur Selatan mengisi bagian ketiga buku ini dengan menampilkan kumpulan dongeng: Dongeng Perak Dalam Tungku Dapur (Afghanistan), Dongeng Jarum Yang Menggetar (Iran), Dongeng Khalifah Bangau (Irak), Dongengan Yang Bukan-Bukan (Syria), Dongeng Khotbah Imam Hoja (Turki), Dongeng Abu Nawas (Arab Saudi), Dongeng Ekor Ular Naga St. George (Lebanon), Dongeng Kuda Yang Meninggalkan Tuannya (Yaman), Dongeng Jangan Melemparkan Batu Dari Bukan Milikmu ke Milikmu (Israel), dan Dongeng Putusan Karakoush (Mesir).

Bagian akhir buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia ditutup dengan dongeng-dongeng dari kawasan Afrika, yaitu Dongeng Api Di Pegunungan (Ethiopia), Dongeng Bangsa Zulu Burung Hantu (Afrika Selatan), dan Dongeng Asal-usul Laba-kaba Pakayana Mempunyai Pinggang Langsing (Liberia). Kalau selama ini Anda belum pernah membaca cerita rakyat dari Benua Afrika, inilah saatnya Anda mengenal keragaman budaya antar bangsa yang tercermin dalam dongeng rakyat. Sambil mendongeng kepada anak-anak, tanpa sadar Anda telah menambah wawasan budaya dunia melalui cerita rakyat antar negara.

Bagaimanakah isi cerita masing-masing dongeng tersebut? Pastinya seru dan memiliki alur cerita tak terduga. Nantikan terus kelanjutan review buku Ikut Sang Surya Keliling Dunia hanya di blog The Jombang Taste. Selamat mendongeng!