Keluargaku Adalah Keluargamu Juga, Istriku

Suatu hari di pertengahan bulan Syawal, di saat suasana penuh kehangatan dengan tradisi halal bihalal, Budi tengah bersiap-siap ke rumah mertuanya. Sesuai adat, Budi akan mengunjungi keluarga besar istri tercinta, Dina, untuk saling memaafkan. Namun, dalam hati kecilnya merasa tidak nyaman dengan situasi ini. Pasalnya, Dina adalah wanita yang sangat menjaga jarak dengan keluarga mertuanya.

Sejak menikah, ia bisa menghitung dengan jari berapa kali Dina menemani Budi untuk hari besar dan acara keluarga di rumah mertua. Budi tidak habis pikir, mengapa Dina begitu menjaga jarak, padahal keluarga Budi sudah menganggap Dina sebagai anggota keluarga mereka. Namun, ada beban di hati Budi yang tak pernah terucap. Semakin hari, semakin Budi merasa terombang-ambing antara cinta kepada istrinya dan loyalitas kepada keluarganya.

Menjelang sore, rombongan dari keluarga Budi yang tinggal di desa yang sama berkumpul dan bersiap pergi ke kota untuk menghadiri halal bihalal keluarga besar di rumah mertua Budi. Saat hendak berangkat, ia melihat Dina terlihat murung di sudut. Budi mendekati istrinya dan menggenggam tangan Dina dengan penuh cinta.

“Dina, aku tahu kamu kurang nyaman dengan keluargaku. Tapi, mereka mencintaimu dan menganggapmu sebagai keluarga. Aku mohon, temani aku hari ini,” ujar Budi dengan nada yang lembut, berharap Dina dapat mengerti apa yang diharapkannya.

Dina menghela napas. Ia menatap Budi dengan tulus dan mengangguk pelan sebagai tanda kesediaannya. Hatinya pun bergetar melihat tatapan penuh harap dari suami tersebut.

Di acara itu, terlihat kesenjangan antara Dina dan keluarga mertua. Ia mencoba keluar dari zona nyamannya dengan mengikuti obrolan sesekali, tapi tetap saja ada dinding yang memisahkan mereka. Sementara itu, Budi berputar melontarkan senyum dan sempatkan bercerita pada keluarga besar.

Meski tetap tersiksa di dalam hati, namun kedua pasangan itu menyadari bahwa mereka harus saling membantu untuk menciptakan kenyamanan komunikasi di antara keluarga besar. Di hari yang indah ini, Budi mengajak istrinya berdiskusi dan berdoa agar hubungan antara Dina dan mertuanya bisa semakin baik kedepannya. Budi pun bersyukur karena di hari ini, ia mendapat pelajaran penting mengenai keberanian istri tercinta dalam melangkah keluar dari zona nyamannya, dan ia pun semakin mencintai Dina lebih dalam.


Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *