Gambar Kaligrafi Santri TPQ Al-Mujahiddin
Gambar Kaligrafi Santri TPQ Al-Mujahiddin

Halo sobat blogger Jombang! The Jombang Taste ingin berbagi pengalaman seru mengikuti Jambore Santri. Acaranya sudah agak lama berlangsung. Tapi karena ribetnya mengatur jadwal menulis artikel blog, baru sekarang saya bisa berbagi kepada Anda. Nama acaranya adalah Jambore Santri At-Tartil. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Yayasan Belajar Membaca Al-Quran (BMQ) At-Tartil Kantor Cabang Jombang pada tanggal 21-22 Desember 2016 di Dusun Kedungbader, Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Menurut info dari panitia penyelenggara Jambore Santri BMQ At-Tartil, kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 146 santri dari sebelas kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Bukan hanya para santri yang bersemangat mengikuti acara, bahkan pada ustadz dan ustadzah pun tampak antusias menyiapkan segala keperluan murid-muridnya untuk berlomba. Persiapan mengikuti Jambore Santri At-Tartil meliputi mempelajari materi lomba, menyiapkan akomodasi selama acara, dan mengkoordinasi transportasi lomba.

Saya datang ke acara tersebut karena mengantar enam orang santri Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) Al-Mujahiddin yang berangkat mengikuti lomba-lomba yang dipertandingkan di Jambore Santri At-Tartil. Persiapan untuk mengikuti lomba tersebut sangat mepet. Saya hanya punya waktu tiga hari untuk menyiapkan para peserta mengikuti Musabaqoh Tilawatil Quran, Musabaqoh Tartilul Quran, Lomba Pilihan Dai Cilik, dan Kreasi Seni Islami. Dengan bekal kemampuan santri seadanya, saya bertekad berangkat ke acara Jambore Santri BMQ At-Tartil tahun 2016.

Senyum Anak TPQ Al-Mujahiddin Guwo Latsari Mojowarno Jombang
Senyum Anak TPQ Al-Mujahiddin Guwo Latsari Mojowarno Jombang

Akhir Desember adalah waktu libur panjang sekolah. Sangat sulit bagi saya untuk mendapatkan santri TPQ Al-Mujahiddin yang masih tinggal di rumah dan mau ikut berlomba di acara Jambore Santri. Kebanyakan santri TPQ di akhir Desember mengikuti kegiatan pulang kampung orang tua ke rumah nenek mereka. Kalaupun ada yang masih tinggal di rumah sini, pada umumnya mereka malas ikut lomba karena lebih suka liburan di rumah. Ya sudah, saya tidak memaksa mereka yang tidak mau ikut.

Dan alhamdulillah, dari enam santri TPQ Al-Mujahiddin yang saya ajak berlomba di Jambore Santri At-Tartil, dua diantaranya berhasil meraih kemenangan. Nadiya Ayatin berhasil menjadi Juara 2 Musabaqoh Tilawatil Quran dan Nindy Maitsa Nursi menjadi Juara 1 Lomba Pilihan Dai Cilik. Ada rasa bangga dan senang di dada saat melihat mereka naik panggung dan mendapatkan piala kemenangan dari panitia Jambore Santri At-Tartil tahun 2016. Kerja keras dan usaha bersama-sama antara ustadz, santri dan wali santri bisa membuahkan hasil yang menggembirakan.

Hal menggembirakan dari perhelatan Jambore Santri BMQ At-Tartil 2016 bukan hanya saya dapatkan dari dua kemenangan pada dua lomba, tetapi juga dari acara jalan-jalan keliling Desa Japanan. Jambore santri kali ini sengaja mengambil lokasi yang agak jauh jalan raya. Bukan hanya jauh dari jalan utama, tetapi juga dekat dengan wilayah pegunungan. Dusun Kedungbader berada tak jauh dari lokasi wisata alam Sumberboto. Meski udara bebukitan masih terasa panas, namun pemandangan alam sekitarnya cukup menarik untuk dilihat.

Bersama seluruh peserta lomba Jambore Santri At-Tartil, saya mengikuti penjelajahan alam melintasi pintu gerbang obyek wisata Sumberboto, melalui jalan berbukit, pematang sawah, menuruni sungai kecil, hingga kembali ke jalan-jalan desa yang lengang. Pengalaman ini sangat berbeda dibanding saat saya mengantarkan anak-anak mengikuti Jambore Santri At-Tartil tahun 2013 di Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Sepulang dari kegiatan tersebut pikiran lebih segar dan siap menyambut aktifitas berikutnya. Semoga terinspirasi!