Pada artikel The Jombang Taste sebelumnya telah dibahas perbedaan antara penulis, pengarang dan wartawan. Penulis, pengarang dan wartawan saat ini aktif berkreasi dalam dunia kepenulisan dengan sasaran pembaca yang berbeda-beda. Namun secara umum, ketiga profesi itu hanya disebut sebagai penulis saja. Oleh sebab itu, proses menulis secara kreatif dalam pembahasan ini juga mencakup ketiga pengertian tersebut. Terdapat tiga pembedaan pelaku seperti tersebut tadi sehingga hasil karya mereka pun dibedakan menjadi tiga jenis pula (Suhadi, 2008: 26).
Terdapat hasil karya yang disebut Creative Writings. Ini adalah hasil karya pengarang yang berupa novel, cerita pendek, drama, puisi dan sebagainya. Jenis tulisan kreatif ini umumnya dapat dinikmati secara santai untuk tujuan menghibur pembaca. Selain itu, ada pula hasil karya yang disebut Scientific Writings. Contoh bentuk karya tulis ini adalah hasil karya penulisan jurnal, paparan analitis, artikel ilmiah dan sebagainya. Ada lagi hasil karya yang berupa Journalistic Reports. Yang ini adalah karya kewartaan atau jurnalisme.
Makna kreatif pada pembahasan ini adalah bermakna bahasa. Jadi, aktifitas menulis kreatif meliputi kreativitas ketiga jenis karangan tersebut. Kreativitas menulis meliputi semua segi karang-mengarang. Kreatif dalam tema, garapan, bahasa, penampilan dan sebagainya. Arti kreatif yang tepat memang sulit kita temukan. Namun yang jelas, di sini makna kreatif adalah dinamis dan maju. Banyak usaha telah dilakukan penulis agar karangan menjadi lebih cantik dan menarik serta enak dibaca pembaca. Usaha tersebut dapat dilihat dari penyusunan perataan paragraf, pilihan kata (diksi), penggunaan gaya bahasa (majas), hingga sentuhan-sentuhan khas penulis yang mampu memberi karakter pada karya tulisnya.
Di dalam hal tema, kreativitas tulisan berarti menemukan sesuatu yang baru dan mampu memberi rangsangan kepada masyarakat pembaca. Dalam hal bahasa, makna kreatif adalah penyajian kata, kalimat dan ungkapan yang segar. Dalam hal garapan dan penampilan pun kita harus kreatif. Kreativitas merupakan daya tarik tulisan apapun. Tulisan yang tersusun dalam paragraf rapi dan indentasi yang tepat mampu memanjakan indera penglihatan pembaca sehingga dapat betah membaca dalam waktu lama. Sebaliknya, susunan paragraf yang tidak rapi bisa menyebabkan penglihatan pembaca cepat lelah.
Daya tarik tulisan terutama yang tampak dahulu adalah wajah dan penampilannya. Sebelum diperiksa secara teliti, yang kelihatan dari jauh adalah profilnya. Termasuk daya tarik utama adalah ketikan (tulisan) dan gaya bahasa yang digunaka. Bukan hanya tampilan susunan paragraf, bahkan penggunaan gambar-gambar penunjang pun turut mempengaruhi kesuksesan sebuah tulisan. Sebagai seorang narablog, Anda pun dituntut mampu berkreasi menulis secara optimal dalam menyusun kata-kata, gambar, suara, maupun video untuk memanjakan netizen yang berkunjung ke blog pribadi Anda. Oleh karena itu maka segala sesuatu yang mempunyai daya tarik di wajah tulisan harus kita garap secara prima pula oleh penulis. Selamat berkreasi!
Daftar Pustaka:
Suhadi. 2008. Memenangkan Lomba Mengarang. Balai Pustaka: Jakarta
Tinggalkan Balasan